Tuesday, December 22, 2009

Bila Al Qur’an Bisa Bicara


Bila Al Qur’an Bisa Bicara

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu’ Aku kau sentuh dalam keadaan suci. Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari. Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra. Sekarang engkau telah dewasa. Nampaknya engkau sudah tak berminat lagi padaku. Apakah Aku bacaan usang yang tinggal sejarah? Menurutmu barangkali Aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu. Atu menurutmu Aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang Aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyipannya. Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engku dianggap bertaqwa. Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan. Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian. Diatas lemari, didalam laci, Aku engkau pendamkan.

Dulu, pagi-pagi, surah-surah yang ada pada-Ku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau. Sekarang? Pagi-pagi sambil minum kopi, engkau baca koran pagi atau nonton berita TV. Waktu sengang? Engku sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa. Engkau campakkan, engku abaikan dan engkau lupakan.

Waktu Berangkat kerjapun engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah). Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musuik duniawi. Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat pada-ku di laci mobilmu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio faforitmu. Aku tahu kalau itu bukan stasiun Radio yang senantiasa melantunkan Ayat-ku.

Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kamu mulai kerja. Di komputrmu pun kau putar musik faforitmu. jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun. E-mail temanmu yang ada ayat-ayat-Ku pun kadang kau abaikan Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu. Benar dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakan-Ku. Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV. Menonton pertandingan liga itali, musik, atau film dan sinetron laga. Didepan komputer berjam-jam engkau betah duduk. Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.

Waktupun cepat berlalu. Aku menjadi semakin kusam dalam almari. Mengumapal debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu. Seingat-Ku hanya awal Ramadhan engkau membaca ku kembali. Itupun haya beberapa lembar dari-Ku. Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu. Engakupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membaca-Ku.

Apakah koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan? Bila engkau dikubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba. Engku akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-Nya. Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada pada-Ku engkau dapat selamat melaluinya. Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu. Setiap saat berlalu. Kuranglah jatah umurmu. Dan akhirnya kubur senantiasa menunggu kedatanganmu. Engku bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu. Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila engku baca selalu dan engkau hayati.Di kuburanmu nanti. Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Yang akan membantu engku membela diri. Bukan koran yang engku baca yang akan membantumu dari perjalanan dialam akhirat. Tapi Akulah kitab sucimu. Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah aku lagi. Bacalah kembali Aku setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada pada-Ku adalah ayat suci. Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui. Yang disampaikan oleh jibril kepada Muhammad Rosulullah.

Keluarkanlah segera Aku dari lemari atau lacimu. Jangan lupa bawa kaset yang ada ayat-Ku dalam laci mobilmu. Letakan aku selalu didepan meja kerjamu agar engkau senantiasa menginggat Tuhanmu.

Sentuhilah aku kembali Baca dan pelajari lagi Aku. Setiap datangnya pagi dan sore hari. Seperti dulu, Dulu sekali. Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos. Di surau kecil kamugmu yang damai. Jangan Aku engkau biarkan sendiri. Dalam bisu dan sepi. Maha Benar Allah, yang Maha perkasa lagi maha bijaksana.

No comments:

Post a Comment